Selasa, 25 September 2012

Aktifitas Halaman 151


  1. Carilah bahan sebanyak mungkin tentang kelompok mayoritas dan minoritas! Apakah kedua kelompok itu juga termasuk kelompok sosial? Bagaimana hubungan antara keduanya? 
Ø  Minoritas = golongan sosial yangg jumlah warganya jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan golongan lain dalam suatu masyarakat dan karena itu didiskriminasikan oleh golongan lain itu
Ø  Mayoritas = jumlah orang terbanyak yang memperlihatkan ciri tertentu menurut suatu patokan dibandingkan dengan jumlah yang lain yang
Kedua kelompok tersebut masuk ke dalam kelompok sosial karena terjadinya mayoritas ataupun minoritas harus ada dalam bagian kelompok Hubungan antara keduanya berbeda karena mayoritas lebih menguasai daripada kelompok minoritas, kelompok minoritas cenderung sedikit dan kelompok mayoritas cenderung, contohnya dalam satu kelas lebih banyak yang menyukai apel dari pada durian, itu membuktikan bahwa mayoritas menyukai apel dan minoritas menyukai durian
  1. Amatilah masyarakat anda. bagaimana pola hubungan antarkelompok sosialnya? buatlah analisisnya dalam bentuk tulisan! anda bisa mengirimkan tulisan anda ke majalah sekolah atau ke surat kabar
Setelah saya amati kelompok yang ada di desa saya cenderung bersifat Gemeinschaft. Karena tentangga-tetangga saya cenderung saudara dari tetangga-tetangga lainnya 

Analitika Halaman 151-152


DI FATUULAN, GENERASI MUDA DAN TUA BERJARAK, KEMUDIAN BERSAMA

     Membicarakan pemuda seperti memacamk diri sendiri di depan kaca karena bagi kelompok yang lebih muda, kegiatan ini biasanya menggugah mereka untuk melakukan sesuatu yang lebih baik di waktu mendatang. Sebaliknya, bagi anggota masyarakat yang berusia tua, hal ini seperti mengkilas balik hidup mereka dan membandingkannya dengan yang sekarang. Hal itulah yang terjadi di Desa Fatuulan, 12 Agustus 2005 yang lalu, ketika sebanyak 154 anggota masyarakat berkumpul dan memperingati Hari Pemuda Sedunia.
     Di desa uang terletak di kecamatan Kie ini, CWS Indonesia mengadakan pertemuan. Dalam pertemuan ini, dibentuk kelompok masing-masing yang mendiskusikan masalah-masalah kepemudaan yang terjadi di Desa Fatuulan., apa penyebabnya. dan bagaimana pemecahannya. Menarik sekali memperhatikan jawaban-jawaban yang terlontar, apalagi karena mereka yang berdiskusi, berasal dari generasi-generasi yang berbeda. Hal yang menjadi masalah bagi kelompok generasi muda ternyata berbeda jika dilihat dari kaca mata tokoh adat, tokoh agama, dan pemerintah.
     Minuman keras misalnya, menempati prioritas pertama yang dianggap pemuda sebagai masalah, sedangkan bagi kelompok pemerintah dan tokoh agama masalah utama dalam masyarakat adalah masalah hamil di luar nikah. Mereka malah tidak melihat minum minuman keras sebagai masalah. Jadi, memang harus diakui, hal ini menunjukkan bahwa ada jurang yang cukup besar antara generasi muda dan tua.
     Perbedaan pandangan antar generasi jugalah yang terlihat ketika mereka mendiskusikan masalah hamil di luar nikah. Pemuda melihat masalah itu sebagai kurangnya perhatian dari orangtua dan tidak adanya persetujuan dari orangtua atas pasangan yang dipilihnya. Sementara, kelompok yang lebih tua memandang bahwa masalah itu disebabkan oleh pemuda itu sendiri yang terlalu bebas bergaul, atau penipuan dari laki-laki yang meniru perempuan yang diincarnya. Lagi-lagi, tampak perbedaan sudut pandang antardua generasi ini. Demikian juga dari sisi solusi. Pemuda mengharapkan adanya komunikasi yang lancar dari orangtua untuk memecahkan masalah ini. Generasi tua umumnya mengambil jalan 'pembinaan' sebagai penyelesaiannya.
     Nah, kasus di atas hanya secuil dari segudang fakta yang menggambarkan jarak antara pemuda dan generasi sebelumnya. Masih ada lagi hal lain, seperti pemuda merasa selama ini tidak dilibatkan dalam rapat-rapat desa. Hal ini kemudian ditanggapi positif oleh kelompok pemerintah dengan mengajak para pemuda untuk membentuk badan pengurus pemuda tingkat desa, sehingga aspirasi mereka tertampung.
     Akhirnya, aktivitas yang berlangsung dengan kritis selama 6 jam dan diikuti 74 orang pemuda serta 90 generasi tua ini, ditutup dengan berdansa poloneis. Dansa poloneis merupakan tarian rakyat Timor, sebagai tanda kebersamaan antardua generasi, bukan untuk berjarak.


Pertanyaan
  1. Apa yang menjadi penyebab perbedaan cara pandang antara kelompok generasi tua dan kelompok generasi muda ? 
Menurut saya mungkin perbedaan cara pandang antar ke 2 kelompok itu terjadi karena generasi muda memandang hal-hal yang seperti diatas diambil senangnya saja tidak mempedulikan keselamatan dan masa depannya,

  1. Bagaimana pola hubungan keduanya ? 
Saya pikir kedua generasi itu pola hubungannya cukup baik tapi saat terjadi perbedaan pendapat
Antar kedua generasi tersebut bias menimbulkan konflik

  1. Apa solusi terbaik agar kedua kelompok dapat hidup dinamis dan harmonis ? 
Agar kedua kelompok tersebut hidup dinamis dan harmonis saya pikir harus lebih banyak berkomuniskasi antar ke 2 kelompok tersebut karena dengan adanya komunikasi ke 2 kelompok bisa saling mengerti, dan mungkin generasi muda harus mengikuti pembinaan seperti yang di lakukan generasi muda sehingga mengurangi perbedaan pendapat antara ke 2 kelompok tersebut